Pontianak Mencekam , Dayak dan Massa Bela ulama , nyaris Rusuh



Liputan Harian Berita - SIkap Keras Gubernur Kalimantan Barat , Cornelis terhadap kelompok islam memicu kemarahan umat islam. Cornelis dituding memihak kelompok tertentu di kalimantan Barat untuk menolak Kedatangan para ulama.
Hal itu terbukti dengan penolakan wakil sekretaris jendral MUI tengku Zulkarnain ke kabupaten sintang, kalimantan Barat beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Cornelis juga dituding berada di balik penolakan ketua DPP Front Pembela islam (FPI) Ustarz Sobri Lubis.
Menyikapi keberpihakan Cornelis kepada kelompok tertentu di kalbar, puluhan ribu umat islam di kalimantan barat menggelar aksi Bela Ulama,
Mereka mengecam keras sikap cornelis yang dianggap tidak memihak kepada kelompok islam.
Pada saat bersamaan, ratusan orang dari suku dayak juga melakukan kegiatan Pekan Gawai Dayak. mereka turun ke jalan hingga nyaris terjadi bentrokan fisik.
Dari rekaman vidio yang beredar di media sosial, terlihat aksi saling serang antara suku dayak dengan umat islam , beruntung , ribuan aparat TNI dan porli berhasil mengamankan situasi.
sejak pagi, ribuan umat islam berdatangan di mesjid Raya Mujahidin untuk mengikuti aksi Bela Ulama, Massa bergerak menuju ke mapolda kalbar.
Seusai Salat Zuhur berjamaah di masjid terbesar di kota Pontianak itu, massa aksi damai melakukan konvoi menuju mapolda Kalbar.
umat islam mengancam pidato penjabat kalbar yang mengungkit masalah ormas radikal. Pidato itu dinilai provokatif dan dapat memecah persatruan dan kehormatan antaretnis dan agama di kalbar.
kapolda pontianak kombes Pol Iwan Imam Susilo mengatakan , lebih dari 3ribu personil gabungan TNI-Polri dan sekitar 800 personel cadangan serta kendaraan taktis, disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi Bela ulama dan pekan gawai Dayak yang juga dilaksanakan hari ini.
Sementara itu, walikota pontianak, Sutarmidji memastikan situasi Pontianak aman dan terkendali . Midji Mengatakan selalu koordinasi dengan aparat untuk menjaga kondusifitas kota Pontianak.
"selalu koordinasi .Koordinasi kami tidak harus terbuka dan tidak harus semua orang tahu.
Midji memantau langsung kondisi di lapangan . Midji menegaskan yang perlu dipikirkan pada elite saat ini adalah bagaimana menyelesaikan permasalahan dan mencari akar masalah.
"Semua orang yang mau mengadakan kegiatan di kota pontianak kita ayomi , kalau ada riak-riak itu masalah biasa .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hamili Anak Di Bawah Umur Wawan Bawa Kabur Ke Sukabumi

Seorang pria diperkosa bergantian oleh 3 perempuan

PT Siemens Batu Ampar Batam Segera Tutup