Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Pegawai Minimarket Di Depok Diikat Dan Disekap Dalam Gudang

Gambar
PEGAWAI MINIMARKET DI DEPOK DIIKAT DAN DISEKAP DALAM GUDANG - Tiga perampok yang menyatroni sebuah minimarket alfamart di jalan raya abdul wahab. RT 04 rw 08, kelurahan kedaung kecamatan sawangan kota depok. Diketahui sempat melakukan penyekapan pegawai minimarket tersebut disekap dan diikat menggunakan tali serta lakban di dalam gudang barang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar oukul 23.30 wib sabtu (25-5-2019). Salah seorang pegawai minimarket bernama Tri Widianto (19) yang juga menjadi korban mengatakan para pelaku menguras uang di brankas sebanyak Rp65 juta, kemudian mengambil handphone dan motor Honda Vario. Kami diikat dan dilakban, kemudian dikunciin di dalam gudang barang tempat brankas. Sesudah saya rasa aman, saya saling bantu dan membuka ikatan dan keluar melalui plafon untuk minta bantuan ke warga," ucap Tri, Minggu (26-5-2019). Dia menuturkan, ketika itu tiga pelaku datang ketika pegawai sedang ingin menutup toko dan bersiap pulang. Kami bersama Rian Ardians

Kericuhan Pleno KPU polisi tetapkan 1 Tersangka

Gambar
KERICUHAN PLENO KPU POLISI TETAPKAN 1 TERSANGKA - Pasca ricuh karena ketidak puasan massa terhadap hasil sidang pleno KPU lombok tengah. Polisi menetapkan satu tersangka kepemilikan senjata tajam. Kasat reskrim polres lombok tengah AKP rafles P Girsang menyebutkan sudah menetapkan satu orang tersangka dari 5 orang yang dicurigai sebelumnya pasca ricuh yang terjadi di tempat rapat pleno pemungutan suara di gedung eks kantor DPRD lombok tengah pada rabu malam (8-5-2019). "Satu orang kami tahan terkait senjata tajam atas nama Suhaimi. Kata rafles, sementara 4 orang yang suda diamankan sebelumnya akan dipulangkan. Eafles mengatakan pihaknya masih mengejar tersangka lain yang suda melakukan kericuhan. Kemungkinan jumlah tersangka lainnya akan bertambah dan kami masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku kerusuhan. Ucap Rafles Sebelumnya pihak kepolisian telah mengamankan beberapa jenis senjata tajam seperti golok dan pedang samurai lainnya. ucap Rafles

Misteri Pembunuhan Jurnalis Di Surabaya

Gambar
MISTERI PEMBUNUHAN DI SURABAYA - Soeprayitno. Jurnalis media mingguan di surabaya ditemukan tewas bersimbah darah di kali kedinding kenjeran. Jurnalis tersebut di temukan tubuhnya penuh dengan luka bacokan setelah di datangi dua pria yang memakai sepeda motor beat. Tubuh korban ditemukan warga tewas bersimbah darah di atas bale ( tempat tidur bambu ) di depan rumah mantan istri nya, saat warga usai pulang salat terawih sekitar pukul 20.00 WIB jumat ( 10-5-2019) Polisi pun  memburu kedua pria tersebut, polisi juga mencari HP korban yang hingga kini belum ditemukan. Polisi juga menyelidiki rekaman CCTV rumah mantan istrinya korban kini di Rusunawa randu, Sidotopo wetan kenjeran. "Kita mencari bukti-bukti, Bagaimanapun kita belum menemukan handphone, korban sempat mengambil handphone yang saat ini belum ditemukan. Kata kapolres pelabuhan tanjung perak. AKBP antonius agus rahmanto. Dia menjelaskan kasus pembunuhan wartawan 'Suara Gegana Indonesia' ini bagaikan puzzle

Jangan Sampai Ada yang Ngomong Curang. Dihitung Juga Belum

Gambar
JANGAN SAMAPAI ADA YANG NGOMONG CURANG. DIHITUNG JUGA BELUM - Capres petahana Joko Widodo meminta segala kabar yang beredar soal Pemilu 2019 diverifikasi kebenarannya. Jokowi juga menepis penghitungan surat suara di luar negeri sebagaimana beredar lewat broadcast WhatsApp. Penghitungan surat suara itu dilakukan nanti pada tanggal 17, mekanisme itu harus tahu. Nanti juga penghitungannya berjenjang. Jadi jangan sampai ada yang ngomong curang, curang, dihitung juga belum. Berjenjang," ujar Jokowi kepada wartawan di Depok, Kamis (11-4-2019). Kalau ada yang curang di TPS mana, kalau ada yang curang di kecamatan mana, kalau curang di kabupaten mana, gampang sekali ngitungnya. Hitungannya berjenjang kok, semua masyarakat, semua anak muda yang memiliki aplikasi bisa dicek itu, bisa ngecek semuanya," papar Jokowi. Oleh sebab itu, seluruh rakyat saya ajak semua untuk melihat TPS, hasilnya dijepret, jadi kalau nanti ada yang curang gampang carinya," kata Jokowi. Sebelumny