Eggi Kabur, Polisi Sudah Pegang Nama Pemesan Saracen, Jokowi Pegang Kendali


Liputan Harian Berita - Pertaruhan politik indonesia kini sudah sampai kepada titik tertinggi. Kekalahan pilkada jakarta 2012dan pilpres 2014 memang menjadi sebuah pukulan telak kekalahan pada mafia dan koruptor. Alih-alih bisa mengendalikan jokowi saat menjadi gubernur. Kini malah jokowi menjadi momok perlawanan para koruptor dan mafiaKegagalan menjegal Jokowi maju Pilpres 2014 dan menjadi Pilpres 2014 membuat kubu lawan yang dulu terpecah merapatkan barisan. Setelah saling menunjukkan ego pada putaran pertama Pilkada Jakarta 2017, kini mereka mulai bersatu. Kemenangan di Pilkada Jakarta ingin mereka ulangi di Pilpres 2019.

Tanda bersatunya dua lawan politik Presiden Jokowi, yaitu SBY dan Prabowo, ditunjukkan dengan pertemuan dua tokoh tersebut. Pertemuan yang oleh media disebut diplomasi nasi goreng seperti ingin memberikan warning kepada Presiden Jokowi untuk berhati-hati. Sadar, bahwa bergabungnya dua orang ini menjadi ancaman yang besar, Presiden Jokowi pun mulai melakukan manuver.  Manuver Presiden Jokowi kini bisa kita lihat dengan diporak-porandakannya kekuatan cyber yang menjadi strategi lawan politik demi menjatuhkan pemerintahan Presiden Jokowi. Usaha yang mereka lakukan sejak aksi 212 dengan isu makar lalu kini dicoba dengan membuat kelompok bernama Saracen berhasil digagalkan Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi dalam melawan lawan politiknya, hanya mengandalkan kekuatan Polri dan para relawan. Karena itulah, Presiden Jokowi terus menerus mengandalkan Kapolri untuk membungkam serangan cyber yang menyebarkan isu hoax. Salah satunya adalah dengan berhasil membongkar kelompok Saracen. Terbongkarnya kelompok Saracen ini tidak lepas dari usaha menangkap para penyebar isu hoax dan fitnah serta mereka yang melakukan penghinaan kepada Presiden di media sosial. Melalui orang-orang inilah akhirnya Kapolri berhasil mengungkap kelompok bernama Saracen.
Kelompok Saracen ini memang begitu mudah dilumpuhkan karena yang tertangkap adalah mereka yang masih tanggung. Begitu kena tangkap, mereka dengan mudahnya mengungkap orok kelompok mereka. Seperti dapat durian runtuh, Polri pun kini dengan mudahnya mengungkap para pelaku berita hoax dan fitnah serta pemesannya. Dalam sebuah pemberitaan, Polri menyatakan bahwa mereka sudah memegang hard drive yang berisikan bukan hanya data orang-orang yang diambil Jasriadi untuk dijadikan akun, tetapi juga nama para pemesan dan klien Saracen. Hal inilah kemungkinan besar yang membuat Eggi paniknya minta ampun dan melakukan serangan tidak beraturan.
Tuduhan dan tudingan yang dilakukan oleh Eggi bukan hanya menyasar Jasriadi yang mencatut, tetapi juga melaporkan Dedi Mawardi dan Sunny. Orang-orang yang sebenarnya tidak ada urusannya dengan munculnya nama Eggi sebagai dewan penasehat. Kepanikan Eggi tidak berhenti dan akhirnya memilih kabur ke Arab Saudi mengikuti Rizieq Shihab yang sudah terlebih dahulu kabur. Eggi yang sudah terdesak memang tidak ada pilihan lain selain kabur. Dalam tulisan saya sebelumnya, saya sudah memprediksi hal ini. Tetapi apakah kasus ini akan berhenti?? Sayangnya tidak. Polri akan usut para pemesan grup Saracen tersebut.
Presiden Jokowi sendiri sudah sejak lama menyatakan perang terhadap berita-berita hoax dan fitnah yang bertebaran di media sosial. Berita-berita hoax dan fitnah memang sudah sangat meresahkan dan memberikan dampak yang mengerikan. Ini menjadi bentuk teroris digital yang mampu memecah belah bangsa. Kini, kendali sudah berada di tangan Presiden Jokowi. Polri sudah memegang bukti para pemesan tersebut dan akan mengungkapkannya satu persatu. Berita ini tentu saja akan membuat para lawan politik ketar ketir dan bungkam. Mereka menunggu apakah nama mereka akan diungkap atau tidak.
Satu hal yang perlu kita pahami, dalam berpolitik pegang kartu seperti yang dimiliki Presiden Jokowi saat ini sangatlah penting. Bukan persoalan hitam putih yang harus langsung segera diselesaikan, melainkan sebagai posisi tawar untuk membungkam para lawan politik.  Lalu apa yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi?? Akankah dia akan mengungkap dan menangkapi semua pemesan dan klien Saracen?? Atau menunggu momen yang tepat untuk mengungkap siapa saja para pemesan tersebut?? Semua kini ada dalam kendali Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kini berada dalam posisi yang bagus untuk menyerang dan menghancurkan para lawan politiknya, atau menjinakkan mereka dan membuat mereka saling bunuh satu dengan yang lainnya. Apapun pilihannya, satu yang pasti Presiden Jokowi kini dalam posisi menyerang dan akan membungkam para lawan politik yang telah memfitnahnya selama ini. Lalu, kira-kira apa yang akan dilakukan Presiden Jokowi?? Dan siapakah para pemesan tersebut?? Tunggu saja tanggal mainnya. Namun yang pasti akan ada kantung mata yang semakin tebal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hamili Anak Di Bawah Umur Wawan Bawa Kabur Ke Sukabumi

Seorang pria diperkosa bergantian oleh 3 perempuan

PT Siemens Batu Ampar Batam Segera Tutup